[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau kembali melonjak dan sudah berada di level psikologis Rp 90 per saham pada awal perdagangan sesi I Selasa (21/11/2023).
Selang 16 menit setelah perdagangan sesi I dibuka atau pukul 09:16 WIB, saham GOTO melesat 1,12% ke posisi Rp 90/saham. Saham GOTO pada awal sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 90 – Rp 92 per saham.
Dalam sebulan terakhir, saham GOTO sudah terbang 42,86%. Sedangkan dari harga terendahnya di Rp 56/saham pada 30 Oktober lalu hingga awal sesi I hari ini, GOTO meroket 60,71%.
Saham GOTO pada awal sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 7.191 kali dengan volume sebesar 1,74 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 157,97 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 108,13 triliun.
Dari orderbook, terpantau antrean beli kembali mendominasi dari antrean jual pada awal sesi I hari ini. Dari order bid atau beli, total antreannya di awal sesi I hari ini sudah mencapai 31 juta lot. Adapun antrean beli terbanyak berada di harga Rp 87/saham yang mencapai 5,3 juta lot atau sekitar Rp 46 miliar.
Sedangkan dari order offer atau jual, total antreannya di awal sesi I hari ini sudah mencapai 27 juta lot, dengan antrean jual terbanyak berada di harga Rp 95/saham, yang mencapai 6,8 juta lot atau sekitar Rp 65 miliar.
Seiring cerahnya saham-saham teknologi di Amerika Serikat (AS) kemarin, maka saham GOTO juga mengekor dan diikuti oleh saham-saham teknologi di RI lainnya.
Selain itu, pelaku pasar yang optimis bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang berpotensi melunak juga menjadi katalis positif bagi saham-saham teknologi, terutama GOTO.
Hal ini karena biaya pinjaman akan cenderung menurun dan mereka akan semakin giat untuk melakukan ekspansi.
Selain itu, investor tampaknya masih merespons positif kinerja keuangan GOTO pada kuartal III-2023, meski laporan kinerja keuangan ini sudah dirilis sejak 30 Oktober lalu.
GOTO mencatatkan perbaikan kinerja sepanjang kuartal III-2023, di mana pendapatan GOTO dalam sembilan bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp 10,5 triliun, tumbuh 102,5% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,0 triliun.
Perbaikan kinerja top line tersebut membuat kerugian perusahaan terpangkas 53% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 9,5 triliun hingga akhir September 2023, dari semula rugi bersih Rp 20,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Rugi bersih yang terpangkas lebih dari setengahnya disebabkan oleh beban operasional yang semakin menyempit. Beban gaji dan imbalan karyawan tercatat turun 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun, meskipun perusahaan telah melakukan PHK masal belum lama ini.
Sementara itu beban iklan dan pemasaran turun 53,4% menjadi Rp 1,5 triliun dan insentif kepada pelanggan turun 37,4% menjadi Rp 9,7 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan Eksekutif Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Saham GOTO Ambles, Antrian Jual Capai Rp 200 Miliar
(chd/chd)
[ad_2]