[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Bos Tesla, Elon Reeve Musk FRS, buka suara soal Pemerintah China yang membatasi penggunaan kendaraan listrik buatannya oleh beberapa negara bagian dan personel militer.
Musk mengatakan bahwa perusahaannya akan ditutup jika mobil listrik produksinya digunakan untuk memata-matai.
“Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun,” kata Musk di forum China terkemuka selama diskusi virtual pada Sabtu (20/3/2021). “Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami akan ditutup.”
Dalam sambutannya di China Development Forum, pertemuan bisnis tingkat tinggi diselenggarakan oleh sebuah yayasan di bawah Dewan Negara, Musk mendesak rasa saling percaya yang lebih besar antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa militer China telah melarang mobil Tesla memasuki kompleksnya, dengan alasan masalah keamanan atas kamera yang dipasang pada kendaraan listrik tersebut.
The Wall Street Journal sebelumnya menuliskan bahwa Tesla dapat memperoleh data kunci, seperti kapan dan dimana mobil tersebut digunakan. Bahkan dikatakan, Tesla juga bisa melacak lebih banyak informasi pribadi, seperti daftar kontak ponsel jika terhubung ke mobil.
China pada akhirnya khawatir atas informasi tersebut dan takut semua data dapat dikirim kembali ke Amerika Serikat. Fitur mengemudi otomatis Tesla, seperti Navigate on Autopilot, lebih mengandalkan kamera dibanding fitur serupa pada autonomous car milik produsen lain.
Pembatasan oleh China muncul ketika para diplomat top China dan AS mengadakan pertemuan yang kontroversial di Alaska, interaksi tatap muka pertama sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari.
Di China, pasar mobil terbesar di dunia dan medan pertempuran utama untuk kendaraan listrik (EV), Tesla menjual 147.445 kendaraan tahun lalu, 30% dari total globalnya. Namun, ia menghadapi lebih banyak persaingan tahun ini dari rival domestik dari Nio Inc hingga Geely.
Musk telah membuat beberapa penampilan terkenal di China, di mana Tesla membuat serta menjual EV. Pada 2019, dia membahas Mars dan kecerdasan buatan dengan pendiri Alibaba, Jack Ma.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob)
[ad_2]