Thailand Rusuh, Demonstran Berupaya ‘Geruduk’ Istana Raja

  • Bagikan
Thailand Rusuh, Demonstran Berupaya 'Geruduk' Istana Raja

[ad_1]

Jakarta, CNBC Indonesia – Kerusuhan terjadi di dekat Istana Raja Thailand di Bangkok, akhir pekan kemarin. Setidaknya ratusan polisi dengan perlengkapan anti huru hara dilaporkan bentrok melawan 1.000 pengunjuk rasa.

Ini terjadi karena upaya pendemo anti pemerintah yang mulai mendekati istana. Reuters melaporkan polisi berupaya mendorong pendemo menjauhi tempat tinggal Raja Maha Vajiralongkorn.


“Kami akan menangkap siapa pun di jalanan,” kata polisi melalui pengeras suara saat beberapa barisan polisi bergerak maju, mendorong orang mundur, dikutip Senin (22/3/2021).

Menurut Wakil Juru Bicara Polisi Kissana Pattanacharoen, aparat menggunakan perisai, pentungan, peluru karet dan gas air mata untuk menahan pengunjuk rasa. Sementara pendemo membawa batang logam dan melemparkan batu serta kelereng.

“Kami berulang kali mengeluarkan peringatan sebelum meningkatkan tanggapan kami,” katanya.

Demonstrasi terjadi setelah parlemen pekan ini gagal mengesahkan RUU untuk menulis ulang konstitusi yang didukung militer. Pengadilan massal untuk para pemimpin protes dimulai minggu ini terhadap para aktivis yang dituduh menghasut dan menghina kerajaan.

“Kami menuntut demokrasi sejati dan bukan pemerintah yang mengatakan dipilih tetapi berasal dari tentara,” kata seorang pria yang hanya menyebut namanya Kung.

“Dunia telah berubah dan kami menginginkan jenis monarki yang sama seperti di negara-negara Barat. “

Gerakan protes pemuda Thailand sejauh ini menjadi tantangan terbesar bagi Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha. Para pengunjuk rasa mengatakan dia merekayasa proses yang akan mempertahankan status quo politik dan membuatnya tetap berkuasa setelah pemilu 2019 meski Prayuth sendiri telah menolak tuduhan itu.

Para pengunjuk rasa juga menuntut reformasi monarki, melanggar tabu tradisional, dengan mengatakan konstitusi yang dirancang oleh militer setelah kudeta 2014 memberi raja terlalu banyak kekuasaan. Istana Kerajaan menolak untuk secara langsung mengomentari protes tersebut tetapi Prayuth dan pejabat pemerintah mengatakan bahwa kritik terhadap raja itu melanggar hukum dan tidak pantas.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini