[ad_1]
Eksekutif.com – Ada anggapan kalau uang tidak bisa membeli segalanya, namun segala yang ada di dunia ini membutuhkan uang.
Benarkah demikian?
Ya, itu berlaku kalau Anda merupakan orang yang bisa mengelola keuangan dengan baik.
Namun, jika Anda tidak pandai dalam mengelola pendapatan, hal tersebut dapat menyebabkan stress akibat masalah keuangan.
Masalah pemecatan, utang piutang atau bahkan tidak bisa membayar tagihan, bisa menjadi sebuah masalah yang berujung depresi.
Daripada terus menerus galau, ada baiknya Anda menyimak 6 tips berikut ketika stress akibat masalah finansial.
1. Jangan panik, cobalah menerima kenyataan
Saat Anda mengalami stress akibat masalah keuangan, ada baiknya untuk tetap fokus dan tenang dalam menerima kenyataan.
Kendalikan diri Anda untuk tidak terpengaruh oleh hal lain yang bisa menyebabkan tingkat kecemasan Anda lebih tinggi.
Hindari juga bereaksi berlebihan seperti menangis atau mengeluh pada orang lain secara terus menerus (karena sebagian besar itu tidak membuahkan hasil. Baiknya Anda tetap tenang dan fokus mencari jalan keluar.
2. Coba buat rencana keuangan lain
Anda harus mencari tahu penyebab dan akar dari masalah keuangan ini terjadi. Cara yang bisa Anda lakukan adalah menulis hal-hal tertentu yang bisa mengurangi biaya keuangan Anda.
Lalu, Anda harus berkomitmen pada rencana pengurangan biaya tersebut sembari memeriksanya secara teratur.
Meskipun hal tersebut dapat menimbulkan rasa cemas dalam beberapa saat, nyatanya saat Anda menuangkan keluh kesah dan rencana berikut di atas kertas, hal itu bisa mengurangi stress yang ada.
3. Jangan melampiaskan stress ke hal lain yang lebih buruk
Tidak jarang, kondisi stress akibat masalah keuangan akan berujung pada kegiatan yang tidak sehat.
Contoh pelampiasan dari masalah keuangan tersebut adalah seperti merokok berlebihan, minum-minuman keras, berjudi, atau bahkan mencuri barang milik orang lain.
Waspadalah terhadap dorongan diri untuk berlaku demikian.
Jika hal itu malah membuat Anda semakin stress, cobalah untuk meminta bantuan dari psikolog atau klinik kesehatan sebelum stress Anda ini berubah menjadi depresi.
4. Coba ubah masa-masa sulit menjadi sebuah peluang lain
Di waktu-waktu sulit seperti ini, ada baiknya Anda mengambil hikmah yang positif. Meski sulit, masa-masa seperti ini bisa membuat perubahan terhadap diri sendiri, lho.
Anda bisa memikirkan cara-cara lain sambil memotivasi diri untuk keluar dari masalah keuangan ini.
Pertimbangkan juga untuk mempelajari keterampilan baru dengan cara mengikuti kursus atau kerja sampingan.
Kuncinya adalah buat diri Anda menggunakan waktu sulit ini untuk berpikir lebih kreatif dan mencari cara baru dalam mengelola keuangan yang berantakan.
5. Mintalah dukungan profesional
Selain beberapa cara di atas, masalah keuangan ini bisa diselesaikan jika Anda meminta bantuan pada orang yang tepat.
Cobalah untuk berkonsultasi pada layanan konseling dan perencana keuangan guna membantu Anda mengendalikan keuangan Anda.
Jika Anda terus terbebani oleh stres, Anda mungkin ingin berbicara dengan seorang psikolog yang dapat membantu mengatasi emosi di balik kekhawatiran finansial Anda.
6. Percaya kalau semua akan baik- baik saja
Terakhir, saat Anda berada dalam titik depresi yang berat, Anda harus benar-benar percaya kalau semua akan baik-baik saja.
Yakinkan dalam hati kalau Anda bisa dan semua ini akan berubah menjadi lebih baik. Kebanyakan orang yang menerapkan terapi perilaku kognitif bisa melalui hal-hal sulit yang berujung baik.
Jangan lupa, Tetap optimis, berpikir positif dan terus berdoa!
[ad_2]