Fakta Seputar P-8 Poseidon AS, Pencari KRI Nanggala 402

  • Bagikan
Fakta Seputar P-8 Poseidon AS, Pencari KRI Nanggala 402


Jakarta, Eksekutif – Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara resmi mengirimkan pesawat P-8 Poseidon, pesawat patroli maritim, ke Indonesia. Hal ini untuk mendukung kemampuan pencarian KRI Nanggala 402 milik TNI Angkatan Laut yang hingga saat ini masih belum ditemukan di Laut Bali.

Dalam rilis resmi Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon, Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin kemarin, Jumat (23/04/2021) telah berbicara dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Dalam pembicaraan itu, Menhan Austin menawarkan untuk memberikan bantuan tambahan, yang dapat mencakup aset bawah laut untuk upaya pencarian tersebut.

“Keduanya telah membahas mengenai pengerahan pesawat P-8 Poseidon untuk membantu pencarian,” ujarnya.

Menteri Pertahanan RI Prabowo pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menhan Austin atas kepeduliannya dan atas bantuan AS.

Lalu, apa saja spesifikasi pesawat Boeing P-8 yang akan dikirimkan Pentagon untuk mencari KRI Nanggala 402 ?

Mengutip laman resmi Boeing, P-8 merupakan pesawat patroli maritim multi-misi, yang merupakan spesialis dalam peperangan anti-kapal selam, peperangan anti-permukaan, intelijen, pengawasan dan pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan.

P-8 dapat terbang lebih tinggi hingga 41.000 kaki dan bertarung dengan cepat 490 knot. Pesawat ini mengurangi ukuran Area Kemungkinan saat mencari kapal selam, kapal permukaan, atau penyintas pencarian dan penyelamatan.

Di bidang amunisi, pesawat ini juga mampu membawa 4 misil dan 5 torpedo. Tak hanya itu, ia juga dapat membawa 120 Sonobuoys atau pendeteksi kapal selam.

Selain AS, pesawat tersebut telah digunakan beberapa negara seperti India, Australia, Kanada, Inggris, Norwegia, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Sudah lebih dari 72 jam kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut (AL) hilang kontak. Namun, kapal selam yang mengangkut 53 awak itu belum juga ditemukan hingga kini. Upaya pencarian pun masih terus dilakukan.

Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Di lokasi tersebut ditemukan tumpahan minyak dan daya magnet yang besar yang diduga bersumber dari KRI Nanggala-402.

[Gambas:Video CNBC]

(wia)


  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini