Kisah Zaid bin Haritsah, Penganut Islam Awal dari Mantan Budak

oleh -74 views
Zaid merupakan orang kedua yang memeluk Islam dan menjadi yang pertama dari kalangan bekas budak Rasulullah saat mengemban tugas risalah.

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Zaid bin Haritsah adalah salah satu mualaf paling awal di antara mantan budak Nabi Muhammad SAW. Zaid menjadi satu-satunya Sahabat Nabi yang namanya disebutkan dengan jelas dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 37.

Saat kecil, dia diculik dan ditangkap oleh suku yang menyerang desa Bani Ma’n tempat dia tinggal. Karena saat itu adalah masa perbudakan, para narapidana dijual sebagai budak di pasar Ukadz.

Di sana Zaid kecil dibeli oleh Hakim bin Hizam, yang kemudian dihadiahkan kepada bibinya, Khadijah. Selanjutnya Khadijah mempersembahkan Zaid kepada suaminya, Rasulullah, untuk dibebaskan hingga diangkat menjadi seorang anak.

Kabar Zaid diadopsi Rasulullah membuat seantero Mekah mengenalnya dengan nama Zaid bin Muhammad. Dari peristiwa tersebut, Allah kemudian menurunkan wahyu berupa Surat Al-Ahzab ayat 40.

مَا كانَ مُحَمَّدٌ بَا أَحَدٍ مِنِ رْجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ بشبِهلنَ بشَكُهن

Artinya: “Muhammad sama sekali bukan ayah dari seorang pria di antara kamu, tetapi dia adalah Utusan Allah dan Penutup para Nabi. Dan Allah Maha Mengetahui.”

Pria Arab menyapa di gurunIlustrasi Para Sahabat Nabi. Zaid adalah orang kedua yang memeluk Islam sejak Rasulullah mengemban risalah. (Foto: Dok. Istock / LeoPatrizi)

Maka, Zaid pun dipanggil kembali dengan nama depannya, Zaid bin Haritsah.

Zaid adalah orang kedua yang memeluk Islam sejak Rasulullah mengemban risalah. Rasulullah sangat mencintai Zaid karena kesetiaannya, kebesaran jiwanya, juga iffah (jaga) hati, lidah, dan tangannya.

Hal ini dibuktikan oleh Sayyidah Aisyah yang meriwayatkan, “Rasulullah tidak pernah mengirim Zaid bin Haritsah dalam perang, kecuali dengan mengangkatnya sebagai panglima tentara. Jika dia masih hidup setelah kematian Rasulullah, dia akan mengangkatnya sebagai khalifah.”

Zaid menjadi sahabat dan setia mendampingi Nabi Muhammad. Ia ikut dalam peristiwa hijrah ke Madinah hingga pertempuran. Hingga suatu hari terjadilah Perang Mu’tah antara pasukan muslim dengan tentara Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium).

Baca juga kisah-kisah nabi lainnya:

Rasulullah memutuskan untuk memimpin penyerangan dan mempercayakan 3 orang saleh termasuk Zaid bin Haritsah untuk memimpin Perang Mu’tah.

“Rasulullah membagi tentara dan memberi perintah: Kamu dipimpin oleh Zaid bin Haritsah. Jika Zaid terbunuh, sebagai penggantinya Jafar bin Abi Thalib dan jika Jafar terbunuh, Abdullah bin Rawahah yang akan menggantikan berikutnya ‘” berdasarkan Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW tentang Zaid bin Haritsah, Pemilik Cinta yang Tak Tertandingi.

Dengan menunjuk dan memosisikan Zaid sebagai pemimpin pertama menggambarkan kedekatan kedudukan Zaid di sisi Rasulullah.

Selain itu, menegaskan pula bahwa Islam adalah agama yang datang untuk menghapus diskriminasi dan mengutamakan prinsip humanis pada hubungan antarmanusia.

Dalam peristiwa ini, kaum muslimin kalah jumlah dengan tentara Romawi yang begitu besar sekitar 200 ribu prajurit. Namun pasukan yang dikomandoi Zaid tetap maju meski akhirnya ia gugur dalam perang.

(fef)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.