25 Tahun Dedikasi Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Layani Indonesia

  • Bagikan
Dalam 25 tahun, Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals dengan anggota 28 dokter spesialis bedah saraf telah melakukan lebih dari 20 ribu tindakan bedah saraf.


Jakarta, Eksekutif —

Bulan November 2021 menandai 25 tahun karya Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals melayani Indonesia. Dalam perjalanan panjang itu, tim dengan anggota 28 dokter spesialis bedah saraf itu telah melakukan lebih dari 20 ribu tindakan bedah saraf.

Ketua Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS (K), Ph.D. mengungkapkan, perjalanan Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals dimulai sejak 1996. Saat itu, dirinya hanya seorang diri sebagai spesialis bedah saraf di Siloam Hospitals Lippo Karawaci, bersenjatakan peralatan bedah yang sederhana.

“Seiring dengan berjalannya waktu dan kebutuhan masyarakat untuk tindakan bedah saraf, kami mulai mengembangkan tim kami dengan merekrut empat dokter spesialis bedah saraf lainnya, yaitu Dr. dr. Yesaya Yunus, Sp.BS (K), Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K), M.Kes., IFAANS, Dr. dr. Harsan, Sp.BS (K), M.Kes., dan Dr. dr. Lutfi Hendriansyah, Sp.BS (K). Selanjutnya dengan bertambahnya Siloam Hospitals di berbagai kota, bertambah pula anggota tim bedah saraf kami hingga kini berjumlah 28 dokter spesialis saraf yang tersebar di berbagai Siloam Hospitals,” tutur Prof. Eka.

Hingga saat ini, Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals berhasil menuntaskan berbagai kasus terkait kesehatan otak, dan menorehkan beragam catatan yang membanggakan dunia kesehatan Indonesia. Salah satunya, operasi batang otak.

Prof. Eka menjelaskan, batang otak adalah bagian yang terletak di dasar otak dan terhubung ke saraf tulang belakang. Bagian otak ini juga berperan sebagai penghubung antara otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan saraf tulang belakang. Tak hanya mengendalikan gerakan tubuh, batang otak memegang peran penting bagi kelangsungan hidup setiap individu.

Dia mengingat, operasi batang otak dilakukan pertama kali pada 2001. Bukan hanya menjadi yang pertama di Indonesia, operasi tersebut juga tercatat sebagai pelopor operasi batang otak di Asia Tenggara. Sampai sekarang, Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals telah menyelesaikan lebih dari 70 operasi batang otak dengan tingkat kesuksesan 100 persen.

“Tidak banyak dokter bedah saraf yang berani melakukan operasi batang otak karena berisiko sangat tinggi mengakibatkan kematian. Namun, kami bertekad untuk dapat membuktikan bahwa dokter Indonesia memiliki kompetensi dan kemampuan yang tidak kalah hebat dengan bangsa lain, serta kami akan selalu ada untuk melayani anak bangsa yang membutuhkan tindakan terkait otak dan bedah saraf,” ujar Prof. Eka.

Tak berhenti sampai di sana, Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals turut mencatat sejumlah prestasi lain, termasuk pencapaian Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, FINPS dalam daftar Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai dokter bedah saraf pertama di Indonesia yang berhasil melakukan operasi Deep Brain Stimulation pada penyakit Tourrette Syndrome, serta sebagai dokter bedah saraf pertama yang berhasil melakukan operasi Stereotactic Brain Lesioning Thalamotomy pada penyakit epilepsi.

Prof. Eka mengungkapkan, dirinya ingin memotivasi seluruh dokter di Indonesia, khususnya pada bidang bedah saraf, agar berambisi melakukan operasi dengan sebaik-baiknya untuk pasien, tanpa memandang latar belakang maupun permasalahan pasien.

“Mari kita bersama-sama saling mendukung, yang senior mendukung junior agar suatu saat kita akan mencapai kompetensi yang sama. Kita harus menjadi dokter bagi anak bangsa sendiri dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada dokter di Indonesia. Niscaya, derajat dokter Indonesia akan dapat dipandang sama dengan dokter lainnya di dunia,” ucapnya.

(rea)


.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini